Senin, 23 Maret 2015

Sejarah Awal.
The Strokes bermula dari Julian Casablancas (vocalist) , Nicak Valensi (guitarist), ama Fabio Mozaretti (drums)main band bareng selama di Dwight School , Manhattan. Nikolai Fraiture ( bass) udah jadi temen Julian Casanlancas sejak mereka sekolah bareng di Lycée Français de New York. 
Sejak umur 13 tahun, Julian Casablancas udah di kirim ke Swiss untuk sekolah di Le Rosey. Sekolah boarding buat ningkatin perfoma ilmunya. Di Swiss Julian Casablancas ketemu Albert Hammond JR
(guitarist). Nantinya Hammond ke New York dan kuliah di New York University. Berbagi apartement sama Julian Casablancas. Mereka mulai band ama tempat yang terkenal di Manhattan Mercury Lounge. Akhirnya pemboking Mercuy Lounge mau untuk jadi manajernya. Sampai mereka mengirim demo ke Rough Trade Studio di UK . Yang memicu single " Last Nite" di luncurkan via website majalah NME yang bisa di download di web tersebut. Single itu ada pemanasan sebelum album EP Modern Age di luncurkan tahun 2001. EP album ini membuat perusahaan rekaman perang penawaran buat band rock n roll terkeren di tahun itu

Perjalanan band.
 
The Strokes akhirnya merilis album IS THIS IT di USA tahun. Menyusul kemudian di UK . Dengan label rekaman RCA. Lagu New York City Coops berubah nama jadi "When it Started" di USA. Karena lagu itu terinspirasi dari serangan 11 september 2001. Is this it album beraroma melodic garage rock mendapatkan banyak pujian dari mainstream maupun independent. Majalah Rolling Stones memberi bintang 4. Membuat para pengritik dan pengamat musik menempatkandi 10 besar terbaik. Majalah TIME memasukan album ini ke album terbaik tahun tersebut. Banjir pujian dan penghargaan membuat mereka tour dunia ke Jepan, Australia, Selandia Baru, Eropa, ama Amerika Utara.  Di tahun 2009 album Is This It  menjadi album terbaik dalam dekade 2000an. Lagu The Strokes masuk ke peringkat lagu terbaik di majalah Rolling Stones dengan tema" 100 best song of  the 00's, singlenya Hard to Explain peringkat 59 sementara Last Nite menempati peringkat 16.
Di bulan Januari 2011 majalah Rolling Stones mensurvei di facebook untuk debut album terbaik.
Is This It masuk peringkat 10 di belakang debut album Pearl Jam. Room on Fire menjadi album kedua The Strokes dengan produser Nigel Godrich ( pernah kerja bareng Radiohead). Lagi, mendapat pujian dari pengamat, tapi kurang laku dalam pasar. Dengan single pertama 12:51 yang mengunakan berbagai keyboard buat nyamain suara gitar dari Valensi. Single lain dari album ini "Reptilia, What Ever Happened, I Can't Win. Di bulan September tahun 2005 .  Ngeluarin single pemanasan "Juicebox" yang ekslusif di web download. Akhirnya Album ketiga First Impression of Earth di rilis bulan September 2006.  Album ini langsung meluncur di peringkat 4 untuk kawasan USA dan Peringkat 1 di UK. Meskipun penjualan awal yang kuatFirst Impressions of Earthmenerima penerimaan terburukbaik secara komersial dan kritis, dari semua album mereka. Tahun 2006 , The Strokes tour ke UK dengan 18 kota sold out tikenya. Ujungnya mendapatkan NME AWARD dengan kategori "Best Internationa Band". Selain Juicebox single di album ini adalah You Only live once.
Istirahat panjang mereka lakukan. Di tahun 2009 awal Julian Casablancas dan Nick Valensi mulai menulis lagu untuk album baru . Terjadi kejenuhan selama proses album dan hanya menghasilkan 1 lagu yaitu " Life is simple in the moonlight. Karena gaya produser mereka Joe Chicarelli. Inspirasi list lagu mereka seperti Arctic Monkeys, MGMT, Crystal Castles.  February 2011, The Strokes mengeluarkan single pertama "Under Cover of Darkness. Single lain lain dari album ini Taken for a fool, ama You're So Right. April 2012, Nikolai Faiture ngetweet kalo mereka menuju ke studio dan mengeluarkan ide ide brilian mereka.

Ulasan Pribadi
Band The Strokes menurut gue band yang musiknya asli nendang kuping buat pecinta rock n roll . Mereka adalah penganti The Rolling Stones. Menghidupkan kembali panggung Rock n Roll. Mereka termasuk band indie jadi musik mereka bebas gak terlalu mainstream tapi malah pihak mainstream tetep memuji mereka tanpa ragu. Musikalitas The Strokes paten terbukti lagu "Take it or leave it " masuk dalam daftar guitar terbaik di majalah rolling stones. Dalam dekade ini kita lagi meliat perkembangan pesat hip-hop plus RnB. Aliran Rock tertutupi populeritas Hip-Hop ama RnB. Biar begitu The Strokes tetep punya fans tersendiri dan bisa eksis ampe sekarang. Gue berdoa semoga nantinya bisa ke Indonesia . Ngeliat langsung aksi Julian, Nikolai , Valensi, Albert, Fabrizio mengetarkan panggung .Amin..
Agnostic Front adalah sebuah band thrash Crossover Amerika . Band ini mulai bermain hardcore punk mirip dengan se zaman mereka , dan dorong ke garis depan sedang berkembang New York adegan hardcore pada pertengahan 1980-an dengan luas dianggap 1984 Korban klasik mereka di Nyeri sebelum memasukkan unsur thrash metal ke dalam musik mereka .
Dibentuk oleh gitaris Vinnie Stigma (sebelumnya dari eliminator Eliminator ) pada bulan Desember 1980 ,  dengan Diego pada bass dan Rob Krekus pada drum . Agnostic Front pergi melalui beberapa penyanyi , dua di antaranya adalah John Watson dan Jimmy " The Mad Rusia" , sebelum menetap dengan Roger Miret ( mantan pemain bass The gila  ) . Mereka segera menambahkan Ray Barbieri , alias Raybeez ( Warzone ) , pada drum dan Adam Mucci pada bass . Debut EP Amerika Darah , dirilis pada tahun 1983 pada label indie , telah menjadi kolektor item . Pada saat ini , band ini terdiri sepenuhnya dari skinhead . Meskipun hal ini akan berubah seiring waktu , Agnostic Front akan terus fitur skinhead sebagai bagian dari line-up .
Tindak lanjut , Korban di Sakit ( 1984) , dianggap sebagai mani New York hardcore rilis . Dave Jones digantikan Raybeez pada drum dan Rob Kabula mengambil alih pada bass . Pada tahun 1984 , Jimmy " The Kid " Colletti dari Kekerasan Justified bergabung pada drum ketika band pergi untuk tur dengan The Exploited akhir tahun itu . Album ini mendorong band ke terdepan masih muda hardcore New York , yang berpusat di sekitar CBGB , di mana mereka bermain dengan band-band seperti The Cro - Mags dan Hukum Murphy . Roger Miret menegaskan bahwa semua lagu di album " yang benar-benar terinspirasi oleh jalanan kota New York dan kehidupan saya dan apa yang terjadi dengan teman-teman . Itu berbahaya . Kami melakukan apa yang harus kita lakukan untuk bertahan hidup dengan cara apapun yang diperlukan . rasanya seperti perang atau medan perang , dan kami berdiri di tanah kami " .
Penyebab 1986 untuk alarm adalah album yang sulit untuk merekam, karena terus-menerus perubahan line-up dan masalah personil . Dirilis pada Tempur Records, tambahnya pengaruh thrash metal . Dengan band-band lain seperti kecenderungan bunuh diri dan Stormtroopers of Death , album ini akan menandai AF terjun ke dunia crossover thrash . Hal ini juga menampilkan beberapa lirik ditulis oleh Peter Steele dan drum oleh Louie Beateaux (juga dari Karnivora )
Dengan lagi line-up baru , band segera dirilis Kebebasan dan Keadilan untuk ... pada tahun 1987 . Album ini menampilkan dipreteli punk dengan kurangnya pengaruh thrash , namun mengandung banyak logam- gaya solo gitar . Ini tidak menjual hampir serta rilis sebelumnya . Beberapa waktu kemudian, Miret ditangkap atas tuduhan narkoba setelah merilis sebuah album live , dan menghabiskan waktunya di penjara menulis lagu baru saat Stigma dan band ini melakukan tur Eropa untuk pertama kalinya . Lirik yang ditulis oleh Miret saat dipenjara terbentuk sebagian besar tahun 1992 One Voice , yang menampilkan anggota Madball dan Muak It All . Tidak lama setelah rilis , band ini memutuskan untuk menyebutnya berhenti . Pertunjukan terakhir mereka di CBGB pada tanggal 20 Desember 1992; Peringatan Terakhir , yang juga dirilis dengan United EP Darah di akhir rilis. Vinnie Stigma tampaknya mengatakan bahwa ia membenci Peringatan Terakhir .

Stigma dan Miret direformasi Agnostic Front pada Mei 1996 dan melakukan pertunjukan reuni beberapa pada Desember 1996 , penandatanganan untuk Epitaph Records dan merekrut Jimmy Colletti pada drum dan Rob Kabula , yang sedang bermain dengan Against The Grain pada saat itu , pada bass . Usaha terbaru mereka berjudul Sesuatu Gotta Give , meskipun Miret diumumkan di Inggris judul asli akan Hari ini, Besok , Selamanya . Pada tahun 1999 , mereka ditindaklanjuti dengan kerusuhan , kerusuhan , Upstart . Mereka juga memenangkan penghargaan MTV untuk judul lagu video musik . Album comeback mereka telah terjual dengan baik dan telah diakui oleh sebagian besar kritikus musik hardcore punk murni suara mereka.
Pada tahun 2001 , mereka merilis album yuppies Mati . Lagu-lagu dari album ini jarang dimainkan hidup , sebagai band dianggap lebih merupakan produk Loved dan Benci , band sisi - proyek Jimmy Colletti itu .
Pada tahun 2002 , Miret bekerja pada sebuah band side - project , Roger Miret dan Bencana , mencari suara mirip dengan sekolah tua punk rock dan oi ! . Juga pada tahun itu , band ini muncul dalam film Matius Barney , Cremaster 3 bersama dengan Hukum Murphy .
Agnostic Front keluar pada tahun 2004 dengan suara lain . Album ini dianggap terutama sebagai tindak lanjut dari One Voice . Album ini , bagaimanapun , tidak menerima beberapa kritik dari fans dan pers karena tampaknya mengubah musik mereka agar sesuai dengan gelombang saat band ' pria tangguh ' . Musikal , album beruang kemiripan dengan band yang sangat dipengaruhi oleh Agnostic Front , seperti Hatebreed . Vokal Miret di album terutama tampak mematikan banyak penggemar hardcore kurang berorientasi punk . Kemudian , lagu " Perdamaian " disumbangkan ke album Ancaman mash-up : " . Perang Dunia Pada " Music Itu Terinspirasi The Movie , di mana ia remix oleh Schizoid dan berganti nama
Pada tanggal 7 Maret 2006, Agnostic Front merilis DVD lama ditunggu-tunggu " Live at CBGB " . Ini mengikuti usaha banyak band yang mencoba untuk menyelamatkan CBGB dari mematikan . Meskipun Miret mengklaim bahwa " Kami bermain lebih menunjukkan di CBGB dari band sebelumnya, dan kami bermain menunjukkan manfaat lebih bagi CBGB dari band lain yang pernah " ketika klub melakukan dekat paling nostalgia difokuskan pada tahun 1970-an band-band punk .
Pada tanggal 6 November 2007, Agnostic Front merilis Warriors album dengan hit " For My Family " yang sebagian besar merupakan kelanjutan crossover thrash band suara .
Untuk ulang tahun ke 25 dari debut mereka LP Korban di Pain, Jembatan Sembilan Records merilis versi remaster dari kata album bersama dengan EP pertama mereka , Amerika Darah , pada tanggal 17 November 2009.
Band ini tampil di Tur Ketekunan di Eropa pada musim dingin tahun 2009 dan juga telah dikonfirmasi untuk Rebellion Festival 2012 di Blackpool , UK


sumber : http://beatdown07.blogspot.com/2013/11/profil-agnostic-front.html

Endah N Rhesa



Endah N Rhesa adalah project musikal yang terbentuk dari akustik gitar, bass dan vokal. Warna yang mereka bentuk dari tiga instrumen ini adalah folk, jazz, blues, rock and roll dan ballads. Mereka berdua dipertemukan di sebuah band yang pada awalnya berkonsep rock pada tahun 2003 awal. Selepas band tersebut di tahun 2004, Endah Widiastuti membangun citranya sebagai seorang solois seperti sebelum ia bergabung dengan band tersebut.



Endah merekam beberapa lagu – lagunya dalam album berjudul “The New Beginning” yang berisi empat lagu dan dijual secara sendiri dengan produksi terbatas. Di satu lagu dalam album tersebut Rhesa menambahkan bass dan menjadi sebuah perpaduan apik antara ketiga instrumen tersebut (vokal, gitar dan bass). Lagu itu berjudul “When you love someone”. Sejak saat itu mereka berdua sering bermain bersama di acara – acara universitas, dan respon yang didapat sangat positif. Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk membuat sebuah nama duo yang diambil dari nama mereka sendiri yaitu ENDAH N RHESA.


Endah dan Rhesa telah menjadi pasangan suami-istri. Mereka menikah pada 5 Desember 2009.

Endah N Rhesa mendapatkan inspirasi untuk mulai bermain dalam format minimalis akustik justru dari band – band lokal seperti Cozy Street Corner, Bonita, Anda. Endah sendiri terinfluence dengan Alanis Morissete dan Norah Jones dalam bernyanyi. Sedangkan 4 “john” yang berpengaruh terhadap permainan gitarnya adalah John Mayer, John Butler, John Scofield, John Frusciante ditambah dengan Pat Metheny dan Pemain Alat Musik Serba Bisa Warman Nasution dari TOR.

Sedangkan Rhesa Aditya adalah sosok unik yang banyak terinfluence oleh gitar akustik seperti, Jack Johnson, Dave Matthews, James Taylor dan musisi folk ballad lainnya. Les Claypool, Victor Wooten, Flea dan satu orang yang membuatnya bermain bass yaitu mantan penyanyi cilik Bondan Prakoso. Terakhir, influence terbesar mereka dalam menciptakan musik adalah Bela Fleck & The Flecktones yang memberikan nuansa yang kaya akan groove dan harmoni, karena musik mereka terbentuk dari dua unsur itu.

Pada tahun 2005 Endah dan Rhesa merilis album "Nowhere To Go" secara D.I.Y. dengan kualitas audio serta desain sampul album sederhana yang mereka kerjakan berdua. Proyek ini bernuansa akustik namun tetap terdengar dinamis. Album ini mengukuhkan formasi duo Endah N Rhesa, tidak lagi sebagai proyek album solo Endah.

Tahun 2006, Endah N Rhesa merilis mini album "Real Live" yang direkam secara 'live' dengan beberapa materi baru. Hingga akhirnya mereka merilis album "Nowhere To Go" secara resmi pada tahun 2009 bekerja sama dengan label indie Jakarta, demajors Independent Music Industry (dIMI). Perbedaan antara "Nowhere To Go" tahun 2009 dengan album dengan judul yang sama sebelumnya adalah Endah N Rhesa merekam ulang kembali materi dengan kualitas audio yang lebih baik dari sebelumnya, menggambar ulang desain sampul album tersebut, serta menambah materi baru dan menghilangkan beberapa materi lama. Lagu-lagu yang menjadi single di album "Nowhere To Go" adalah "I Don't Remember", "When You Love Someone", dan "Living with Pirates".


Kemudian tahun 2010, Endah N Rhesa merilis album "Look What We've Found" bekerja sama dengan demajors. Lagu-lagu yang menjadi single dari album "Look What We've Found" adalah "Tuimbe (Let's Sing)", "Kou-kou the Fisherman", dan "Wish You Were Here". Endah N Rhesa memulai karirnya dalam dunia yang lebih luas lagi. Tutur mereka, Musik yang kami buat adalah musik yang jujur dari dalam hati kami”.


sumber: http://www.lorongmusik.com/2013/03/biography-endah-n-rhesa.html

NOXA GRIND





Pada 2010, nama Indonesia harum di salah satu festival musik 'bawah tanah' di Eropa. Band beraliran grindcore asal Indonesia, Noxa, mengibarkan Merah-Putih di Obscene Extreme Festival 2010. Lewat musik dan syair-syairnya, Noxa menghipnotis para pemuja musik cadas pada festival musik grindcore terbesar di dunia tersebut.

Bahkan, CD kompilasi Obscene Extreme Festival 2010 bertajuk Silence Sucks! didedikasikan untuk penggebuk drum pertama Noxa, almarhum Robin Hutagaol.

Setelah Robin wafat, Noxa kini digawangi Tonny pada vokal, Nyoman pada bass, Ade pada gitar, dan Alvin pada drum. Aksi Noxa mengusung Merah Putih di dunia musik cadas internasional bukan pertama kali. Pada akhir Juni 2008, Noxa menggila di Tuska Metal Fest 2008 yang digelar di Helsinki, Finlandia. Konser tersebut merupakan salah satu konser musik beraliran metal terbesar di kawasan Skandinavia.
Meski ditinggal Robin, Noxa tetap unjuk gigi. Gitaris Noxa Ade Hirmenio Adnis menceritakan perjalanan mereka 'merampok' hati para pemuja musik grindcore di Republik Cek pada Juli lalu. Berikut ini kisahnya:

Tur Noxa 2010
Berawal dari saling bertukar surat elektronik dengan pendiri sekaligus pemilik label bernama Obscene Record, Curby, Noxa akhirnya diundang di acara Obscene Extreme Festival 2010. Saat itu, Curby meminta informasi mengenai penggebuk drum Noxa pertama, Robin Hutagaol, yang wafat karena kecelakaan sepeda motor pada 17 Januari 2009. Curby sendiri merupakan pendiri label rekaman Obscene Record yang memiliki acara festival besar tahunan Obscene Extreme Festival.

Pada 2005 dan 2007, almarhum Robin Hutagaol sudah pernah berkunjung ke Obscene Extreme Festival dan mengajukan Noxa untuk bisa tampil tampil di acara itu. CD Noxa berisi album perdana dan kedua juga sebelumnya pernah pula dititip untuk dipromosikan di Obscene Extreme Festival.

Setelah bertukar surat elektronik dengan Curby, akhirnya kami sesama anggota Noxa rembukan untuk menanggapi hal tersebut. Noxa saat ini digawangi Ade (gitar), Tonny (vocal), Dipa (bas), dan Alvin (drum) sebagai pengganti Robin (RIP). Dengan keputusan bulat dan tekad yang kuat, akhirnya kami sepakat untuk memenuhi undangan tampil di Obscene Extreme Festival 2010 yang lokasinya di Trutnov yaitu bagian utara Republik Ceko, Noxa juga melakukan tur dua gigs lagi di Budejovice dan Praha. Sehingga total Noxa tampil tiga kali di tiga kota Republik Cek.

Kami punya jadwal tiga kali tampil di sana. Pertama, pada 13 Juli di Budejovice dengan nama tempat Club Fabrika. Jaraknya kira-kira 160 kilometer atau tiga jam dari Praha ke arah selatan Cek. Lalu 14 Juli di Praha. Nama tempatnya Rock Club Kain. Letaknya di kota Praha zona 4, Dan terakhir pada 15 Juli main di Obscene Extreme Festival 2010. Lokasi festival di Trutnov yang jaraknya juga sekitar 2,5 jam ke arah utara dari kota Praha.

Sebelum berangkat ke Republik Cek, kita mendapat sokongan dari teman-teman band asal Jakarta. Ada sekitar 21 band yang mendukung Noxa dalam sebuah acara yang diberi nama “All Of The Same Blood” yang diadakan pada 27 Juni 2010 di Bulungan Jakarta Selatan, Band yang mendukung Noxa dan tampil di acara tersebut berasal dari berbagai genre mulaibrutal death metal, death metal, progressive death metal, thrash metal, hardcore, metalcoredan juga punk,

Band yang tampil: Siksa Kubur, Prosatanica, Paper Gangster, Killed By Butterfly, Invictus, Godzila, Thinking Straight, Divine, Inlander, Gigantor, Slimer, Disagree, The Borstal, Tyranny, Fragment Of Machine, People Shit, Traitor, Basterd, dan Grievance. Kami dari Noxa juga mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan kawan-kawan sesama scene underground yang mudah-mudahan ke depannya kita bisa makin bersatu dan lebih solid lagi.

Tanggal 29 Juni kita sudah mendapatkan visa untuk bisa berangkat ke Republik Cek. Akhirnya kita berangkat tanggal 11 Juli dinihari dengan tiket yang sudah kita beli sekitar satu bulan sebelum berangkat. Kami tiba di Praha pada 11 Juli 2010 sore hari di Praha. Kami disambut Karel (panitia pre-OEF). Kita bermalam di apartemen yang sudah disediakan panitia.
Cuaca di sana ternyata sangat panas. Suhu sekitar 39-40 Celsius, Menurut orang sana, cuaca itu tidak biasa karena biasanya suhu saat musim panas hanya sekitar 15-20 Celsius. Mungkin karena saat ini sedang pemanasan global, jadi panasnya luar biasa pada saat musim panas. Dan ini terjadi juga di seluruh wilayah Eropa, bukan di Republik Cek saja.

Pada 12 Juli 2010 sore, kami langsung berkemas menuju Budejovice. Kami hanya membawa keperluan untuk manggung saja. Beberapa barang yang besar-besar kami tinggal di apartemen karena kita akan balik lagi 14 Juli dan bermalam di apartemen yang sama. Di Budejovice, kami ditemani Rob, panitia dari pre-OEF. Rob merupakan gitaris bandgrindcore asal Cek, Ingrowing, dan band hardcore Locomotive. Orangnya sangat menyenangkan. Kita diajak makan malam bersama beliau di City Centre Budejovice dan bermalam di apartemen yang sudah disiapkan panitia juga.

Pada 13 Juli 2010 sore, kami bersama Rob menuju venue tempat acara untuk manggung di hari pertama. Di venue kita pun melakukan sedikit latihan karena kita sudah lama enggak pemanasan sekalian check sound. Setelah selesai setting instrument, sound system, dan sedikit latihan, kita pun setting tempat untuk menjual merchandise. Letaknya di dekat pintu masuk tempat acara.

Noxa main di urutan ketiga di acara tersebut dengan urutan band pada saat itu yaitu bandcrust-punk lokal dari Budejovice, lalu band crust-grind asal Prancis “Whoresnation”, kemudian Noxa, dan terakhir Xaros band crust-grind asal Prancis juga.

Noxa tampil dengan sukses. Pengunjung yang membeli tiket dari data panitia berjumlah sekitar 80 orang di mana MC Fabrika ini adalah pub kecil yang berkapasitas 100 orang.

Acara berjalan dengan lancar dan sukses. Kami juga menjual kaus dan merchandise Noxa di sana dan ternyata lumayan banyak juga yang beli. Menurut orang sana, kalau band kita bagus dan mereka suka, biasanya mereka akan membeli merchandise yang kita bawa. Wah berarti mereka suka dengan Noxa.

Keesokan harinya pada 14 Juli 2010 pagi, kami berkemas menuju Praha. Sampai Praha, kami besama panitia berkemas menuju tempat acara di “Rock Club Kain” sebuah pub metaldi Praha zona 4. Noxa tampil bersama beberapa band lain yaitu band crust-grind asal Belanda, Krush; band grindcore asal Swedia, The Arson Project; band grindcore asal Inggris+Cek, Hovadah. Ada juga dua band grindcore Prancis yang juga tampil di Budejovice bersama Noxa yaitu Xaros dan Whoresnation.

Jumlah penonton yang hadir memenuhi pub tersebut sekitar 150 orang. Di tempat tersebut, tiap band juga diberi kesempatan untuk menjual dan melakukan transaksi jual-belimerchandise. Acara berjalan dengan sukses dan respons penonton terhadap Noxa juga sangat baik. Hal tersebut terlihat dari penonton yang melakukan mosh pit dari lagu ke lagu.

Pada 15 Juli, Noxa kembali melanjutkan perjalanan menuju Trutnov yang jaraknya sekitar 150 kilometer atau 2,5 jam dari Praha. Di Trutnov inilah acara Obscene Extreme Festival 2010 berlangsung dengan total 66 band yang tampil selama tiga hari dari 15 sampai 17 Juli 2010. Jumlahh penonton mencapai sekitar 30 ribu. Sementara band yang tampil di antaranya DRI, Misery Index, Incantation, Doom, Cripple Bastard, General Surgery, Cattle Decapitation, Haemorrhage, Malignant Tumour, Ingrowing, dan Master.

Pada festival ini, 80 persen band yang tampil adalah band dengan segala jenis alirangrindcore. Sisanya brutal death, death metal, dan crust punk. Pada hari itu, 15 Juli 2010, Noxa main pada pukul 18.15. Pada saat tampil, antusiasme penonton sangat besar dilihat dari penonton yang moshing dan stage diving saat Noxa tampil. Di akhir penampilan, Noxa sempat membentangkan bendera Merah Outih di hadapan ribuan penonton yang datang dari berbagai belahan Eropa dan Amerika pada hari itu.

Noxa selama tur di tiga titik membawakan 14 lagu yang diambil dari album pertama Noxa:Wake Up And Stand Up, Shitty People, Close Minded, Against Humanity dan Ajeng. Dan lagu dari album kedua kami Grind Viruses antara lain : Hancur, Dying Inside Out, Sinetron Sucks, Grind Viruses, Starvation, Lembata, Poligami, dan Catastrophe.

Pada acara Obscene Extreme Festival 2010, panitia juga membuat CD berisi kompilasi dari band-band yang tampil di acara tersebut. CD ini diisii 38 band di antaranya Misery Index, Doom, Cripple Bastard, Haemorrhage, General Surgery. Jumlah lagu dalam CD tersebut sebanyak 45. CD kompilasi Obscene Extreme Festival yang diadakan tahun ini diberi nama Silence Sucks! CD tersebut dipersembahkan untuk Robin Hutagaol (RIP) drummer pertama Noxa, dan pada cover OEF CD Compilation tersebut juga ditampilkan foto Robin Hutagaol (RIP).

sumber : Pada 2010, nama Indonesia harum di salah satu festival musik 'bawah tanah' di Eropa. Band beraliran grindcore asal Indonesia, Noxa, mengibarkan Merah-Putih di Obscene Extreme Festival 2010. Lewat musik dan syair-syairnya, Noxa menghipnotis para pemuja musik cadas pada festival musik grindcore terbesar di dunia tersebut.

Bahkan, CD kompilasi Obscene Extreme Festival 2010 bertajuk Silence Sucks! didedikasikan untuk penggebuk drum pertama Noxa, almarhum Robin Hutagaol.

Setelah Robin wafat, Noxa kini digawangi Tonny pada vokal, Nyoman pada bass, Ade pada gitar, dan Alvin pada drum. Aksi Noxa mengusung Merah Putih di dunia musik cadas internasional bukan pertama kali. Pada akhir Juni 2008, Noxa menggila di Tuska Metal Fest 2008 yang digelar di Helsinki, Finlandia. Konser tersebut merupakan salah satu konser musik beraliran metal terbesar di kawasan Skandinavia.
Meski ditinggal Robin, Noxa tetap unjuk gigi. Gitaris Noxa Ade Hirmenio Adnis menceritakan perjalanan mereka 'merampok' hati para pemuja musik grindcore di Republik Cek pada Juli lalu. Berikut ini kisahnya:

Tur Noxa 2010
Berawal dari saling bertukar surat elektronik dengan pendiri sekaligus pemilik label bernama Obscene Record, Curby, Noxa akhirnya diundang di acara Obscene Extreme Festival 2010. Saat itu, Curby meminta informasi mengenai penggebuk drum Noxa pertama, Robin Hutagaol, yang wafat karena kecelakaan sepeda motor pada 17 Januari 2009. Curby sendiri merupakan pendiri label rekaman Obscene Record yang memiliki acara festival besar tahunan Obscene Extreme Festival.

Pada 2005 dan 2007, almarhum Robin Hutagaol sudah pernah berkunjung ke Obscene Extreme Festival dan mengajukan Noxa untuk bisa tampil tampil di acara itu. CD Noxa berisi album perdana dan kedua juga sebelumnya pernah pula dititip untuk dipromosikan di Obscene Extreme Festival.

Setelah bertukar surat elektronik dengan Curby, akhirnya kami sesama anggota Noxa rembukan untuk menanggapi hal tersebut. Noxa saat ini digawangi Ade (gitar), Tonny (vocal), Dipa (bas), dan Alvin (drum) sebagai pengganti Robin (RIP). Dengan keputusan bulat dan tekad yang kuat, akhirnya kami sepakat untuk memenuhi undangan tampil di Obscene Extreme Festival 2010 yang lokasinya di Trutnov yaitu bagian utara Republik Ceko, Noxa juga melakukan tur dua gigs lagi di Budejovice dan Praha. Sehingga total Noxa tampil tiga kali di tiga kota Republik Cek.

Kami punya jadwal tiga kali tampil di sana. Pertama, pada 13 Juli di Budejovice dengan nama tempat Club Fabrika. Jaraknya kira-kira 160 kilometer atau tiga jam dari Praha ke arah selatan Cek. Lalu 14 Juli di Praha. Nama tempatnya Rock Club Kain. Letaknya di kota Praha zona 4, Dan terakhir pada 15 Juli main di Obscene Extreme Festival 2010. Lokasi festival di Trutnov yang jaraknya juga sekitar 2,5 jam ke arah utara dari kota Praha.

Sebelum berangkat ke Republik Cek, kita mendapat sokongan dari teman-teman band asal Jakarta. Ada sekitar 21 band yang mendukung Noxa dalam sebuah acara yang diberi nama “All Of The Same Blood” yang diadakan pada 27 Juni 2010 di Bulungan Jakarta Selatan, Band yang mendukung Noxa dan tampil di acara tersebut berasal dari berbagai genre mulaibrutal death metal, death metal, progressive death metal, thrash metal, hardcore, metalcoredan juga punk,

Band yang tampil: Siksa Kubur, Prosatanica, Paper Gangster, Killed By Butterfly, Invictus, Godzila, Thinking Straight, Divine, Inlander, Gigantor, Slimer, Disagree, The Borstal, Tyranny, Fragment Of Machine, People Shit, Traitor, Basterd, dan Grievance. Kami dari Noxa juga mengucapkan terima kasih banyak atas dukungan kawan-kawan sesama scene underground yang mudah-mudahan ke depannya kita bisa makin bersatu dan lebih solid lagi.

Tanggal 29 Juni kita sudah mendapatkan visa untuk bisa berangkat ke Republik Cek. Akhirnya kita berangkat tanggal 11 Juli dinihari dengan tiket yang sudah kita beli sekitar satu bulan sebelum berangkat. Kami tiba di Praha pada 11 Juli 2010 sore hari di Praha. Kami disambut Karel (panitia pre-OEF). Kita bermalam di apartemen yang sudah disediakan panitia.
Cuaca di sana ternyata sangat panas. Suhu sekitar 39-40 Celsius, Menurut orang sana, cuaca itu tidak biasa karena biasanya suhu saat musim panas hanya sekitar 15-20 Celsius. Mungkin karena saat ini sedang pemanasan global, jadi panasnya luar biasa pada saat musim panas. Dan ini terjadi juga di seluruh wilayah Eropa, bukan di Republik Cek saja.

Pada 12 Juli 2010 sore, kami langsung berkemas menuju Budejovice. Kami hanya membawa keperluan untuk manggung saja. Beberapa barang yang besar-besar kami tinggal di apartemen karena kita akan balik lagi 14 Juli dan bermalam di apartemen yang sama. Di Budejovice, kami ditemani Rob, panitia dari pre-OEF. Rob merupakan gitaris bandgrindcore asal Cek, Ingrowing, dan band hardcore Locomotive. Orangnya sangat menyenangkan. Kita diajak makan malam bersama beliau di City Centre Budejovice dan bermalam di apartemen yang sudah disiapkan panitia juga.

Pada 13 Juli 2010 sore, kami bersama Rob menuju venue tempat acara untuk manggung di hari pertama. Di venue kita pun melakukan sedikit latihan karena kita sudah lama enggak pemanasan sekalian check sound. Setelah selesai setting instrument, sound system, dan sedikit latihan, kita pun setting tempat untuk menjual merchandise. Letaknya di dekat pintu masuk tempat acara.

Noxa main di urutan ketiga di acara tersebut dengan urutan band pada saat itu yaitu bandcrust-punk lokal dari Budejovice, lalu band crust-grind asal Prancis “Whoresnation”, kemudian Noxa, dan terakhir Xaros band crust-grind asal Prancis juga.

Noxa tampil dengan sukses. Pengunjung yang membeli tiket dari data panitia berjumlah sekitar 80 orang di mana MC Fabrika ini adalah pub kecil yang berkapasitas 100 orang.

Acara berjalan dengan lancar dan sukses. Kami juga menjual kaus dan merchandise Noxa di sana dan ternyata lumayan banyak juga yang beli. Menurut orang sana, kalau band kita bagus dan mereka suka, biasanya mereka akan membeli merchandise yang kita bawa. Wah berarti mereka suka dengan Noxa.

Keesokan harinya pada 14 Juli 2010 pagi, kami berkemas menuju Praha. Sampai Praha, kami besama panitia berkemas menuju tempat acara di “Rock Club Kain” sebuah pub metaldi Praha zona 4. Noxa tampil bersama beberapa band lain yaitu band crust-grind asal Belanda, Krush; band grindcore asal Swedia, The Arson Project; band grindcore asal Inggris+Cek, Hovadah. Ada juga dua band grindcore Prancis yang juga tampil di Budejovice bersama Noxa yaitu Xaros dan Whoresnation.

Jumlah penonton yang hadir memenuhi pub tersebut sekitar 150 orang. Di tempat tersebut, tiap band juga diberi kesempatan untuk menjual dan melakukan transaksi jual-belimerchandise. Acara berjalan dengan sukses dan respons penonton terhadap Noxa juga sangat baik. Hal tersebut terlihat dari penonton yang melakukan mosh pit dari lagu ke lagu.

Pada 15 Juli, Noxa kembali melanjutkan perjalanan menuju Trutnov yang jaraknya sekitar 150 kilometer atau 2,5 jam dari Praha. Di Trutnov inilah acara Obscene Extreme Festival 2010 berlangsung dengan total 66 band yang tampil selama tiga hari dari 15 sampai 17 Juli 2010. Jumlahh penonton mencapai sekitar 30 ribu. Sementara band yang tampil di antaranya DRI, Misery Index, Incantation, Doom, Cripple Bastard, General Surgery, Cattle Decapitation, Haemorrhage, Malignant Tumour, Ingrowing, dan Master.

Pada festival ini, 80 persen band yang tampil adalah band dengan segala jenis alirangrindcore. Sisanya brutal death, death metal, dan crust punk. Pada hari itu, 15 Juli 2010, Noxa main pada pukul 18.15. Pada saat tampil, antusiasme penonton sangat besar dilihat dari penonton yang moshing dan stage diving saat Noxa tampil. Di akhir penampilan, Noxa sempat membentangkan bendera Merah Outih di hadapan ribuan penonton yang datang dari berbagai belahan Eropa dan Amerika pada hari itu.

Noxa selama tur di tiga titik membawakan 14 lagu yang diambil dari album pertama Noxa:Wake Up And Stand Up, Shitty People, Close Minded, Against Humanity dan Ajeng. Dan lagu dari album kedua kami Grind Viruses antara lain : Hancur, Dying Inside Out, Sinetron Sucks, Grind Viruses, Starvation, Lembata, Poligami, dan Catastrophe.

Pada acara Obscene Extreme Festival 2010, panitia juga membuat CD berisi kompilasi dari band-band yang tampil di acara tersebut. CD ini diisii 38 band di antaranya Misery Index, Doom, Cripple Bastard, Haemorrhage, General Surgery. Jumlah lagu dalam CD tersebut sebanyak 45. CD kompilasi Obscene Extreme Festival yang diadakan tahun ini diberi nama Silence Sucks! CD tersebut dipersembahkan untuk Robin Hutagaol (RIP) drummer pertama Noxa, dan pada cover OEF CD Compilation tersebut juga ditampilkan foto Robin Hutagaol (RIP).

sumber : www.tempo.co/.../Kisah-Band-Grindcore-Noxa-Mengibarkan-Merah





Pure Saturday adalah grup musik asal kota kembang Bandung. Resmi berdiri pada tahun 1994. Pada awalnya Pure Saturday (PS) terbentuk karena iseng-iseng saja. Mereka ngeband kalo lagi tidak ada kegiatan dan sekalian nunggu hasil UMPTN. Tempat kumpul dan latihan biasanya di rumah Suar, di gudang rumah. Gudang bekas pabrik gitar disulap jadi tempat latihan band dan proses pembuatan lagu-lagu.

Dari keisengan itu pula mereka mencoba membuat lagu dan ternyata satu sama lain menemukan kecocokan. Yah... iseng-iseng berhadiah lah... Lalu dibuatlah kesepakatan untuk ngeband secara serius dan mulai mencari kegiatan musik yang diselenggarakan di Bandung. Tapi waktu itu (tahun 1992) namanya masih Tambal Ban bukan Pure Saturday. Akhirnya nama "Tambal Ban" diganti, soalnya terlalu pasaran dan ngga jelas artinya. Apalagi mau ikutan Festival Musik Unplugged (Tahun 1994), harus punya nama yang keren dong.

Akhirnya terpilihlah nama "Pure Saturday" yang tercetus secara spontan. Nama ini diambil karena hari Sabtu merupakan hari latihan, sejak pagi hingga menjelang subuh. Jadi maksudnya hari Sabtu itu benar-benar merupakan hari kerja buat mereka. Disamping itu, untuk mengisi kekosongan waktu anak-anak Pure Saturday yang saat itu masih pada jomblo, maka dari pada bengong berhayal yang tidak-tidak mendingan ngeband. Begitulah motto hidup mereka.

Tahun yang sama Pure Saturday berhasil menjuarai festival musik unplugged se-Jawa dan DKI dengan lagu yang mereka ciptakan sendiri Enough. Di festival ini Pure Saturday mendapat Juara Pertama kategori Umum. Wah... keren... Sejak saat itu Pure Saturday jadi semakin sering bikin lagu. Karena kemenangan tersebut, Pure Saturday semakin terkenal dan dikenal terutama oleh para barudak musik Bandung. Hampir setiap acara yang digelar di Bandung selalu mengundang Pure Saturday. Yah... istilahnya tiada Pure Saturday tiada bazar dan acara. Nampaknya Pure Saturday merupakan sesajen yang ampuh untuk memelet para penonton. Tidak hanya turun naik panggung, tapi Pure Saturday juga sering keluar masuk stasiun radio di Bandung.

Ketenaran Pure Saturday ini membuat Ambari (ini nama orang lho!) berminat membuatkan Pure Saturday album lewat jalur Indie Label. Pada saat itu manajer Pure Saturday adalah adiknya Yuki yang tidak lain dan tidak bukan adalah vokalis PAS. Nah... PAS ini mempunyai seorang manajer yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ambari. Antara manajer Pure Saturday dan PAS ternyata terjalin hubungan yang baik... yah... sedikit nepotisme nggak apa-apa lah... Kesepakatan pun dibuat sambil mencari orang yang mau memodali biaya produksi. Akhirnya ada juga seorang teman yang baik yang mau membiayai.

Percaya diri mulai tumbuh dan berkembang dan bersemi pada tubuh Pure Saturday dan mulai membuat komposisi-komposisi musik yang akhirnya cukup kuat untuk sebuah album perdana. Akhirnya Pure Saturday mencoba hadir di blantika musik Indonesia. Mereka banyak mendapat pengaruh dari grup-grup asal Inggris seperti The Cure, Ride, My Bloody Valentine, Wonder Stuff dan lain-lain.

Album perdana Pure Saturday ini digarap secara independen dan dipasarkan secara mail order lewat sebuah majalah remaja di Jakarta. Pada saat itu Pure Saturday membuat 5.000 kopi saja. Beberapa bulan setelah album tersebut muncul, ada produser rekaman yang melirik mereka dan akhirnya mereka pun membuat kontrak dengan Ceepee Production. Lagu-lagu pada album pertama itu adalah Silence, Kosong, a song, Desire, Simple, Enough, Open Wide dan Coklat. Lagu Kosong kemudian dipilih untuk dibuatkan video klipnya.

Album yang berisi delapan lagu ini ternyata mendapat sambutan yang bagus, karena dinilai lagu-lagu Pure Saturday masih fresh, dan tidak mengikuti trend musik saat itu. Pure Saturday datang dengan warna yang lain, maksudnya diantara musik-musik keras yang saat itu sedang naik, Pure Saturday malah menyuguhkan musik yang slow tapi gahar. Mungkin seperti slogan acara Resurrection... "Awake against mainstream and proud of it". Yah begitulah kira-kira. Boleh dibilang album mereka laku keras. Saat masih diedarkan sendiri 700 kopi yang terjual. Sedangkan melalui distribusi Ceepee Production terjual sebanyak 2000 kopi. Pure Saturday sangat mensyukuri anugerah ini meskipun banyak yang menilai musik mereka sangat berbeda. ''Berarti kita sudah diakui dan keinginan kita agar berbeda dari yang lain terwujud,'' seru Ade.

Kegiatan bermusik membuat urusan akademis (sekolah) mereka terbengkalai. Akhirnya, mereka mencoba untuk membenahi urusan akademis terlebih dahulu. Hal itu malah membuat mereka tidak bisa berkumpul dan membuat lagu. Di kondisi waktu yang terbatas mereka mencoba lagi untuk membuat komposisi-komposisi yang akhirnya selesai, kemudian masuk studio rekaman dan selesai awal 1999. Untuk album kedua mereka dikontrak oleh PT. Aquarius Musikindo. Album kedua ini diberi judul "Utopia".

Menapaki jalur indie bagi mereka merupakan satu strategi, selain agar dikenal publik lebih luas juga agar mereka tidak dipermainkan produser jika menempuh jalur Major Label. ''Kalau kita sudah mengeluarkan album indie, produser tidak bisa seenaknya lagi menyuruh kita ganti warna musik, karena sebelumnya kita sudah punya fans sendiri,'' papar Udhie.

Pure Saturday sempat vakum sebelum pada akhirnya Suar mengundurkan diri pada tahun 2004. Posisi Suar kemudian digantikan oleh sang manajer, iyo. Pada Maret 2005, Pure Saturday kembali hadir dengan album ketiganya yang berjudul "Elora". Kehadiran Pure Saturday kali ini dengan formasi barunya dan dengan membawa label baru, Fast Forward Records.

Pada tahun 2007 lewat Time For A Change, Time To Move On, sebuah koleksi lagu yang didominasi materi lama yang direkam ulang dan pada tahun 2012 Pure Saturday merilis album keempat berjudul "Grey" yang sepenuhnya berisi lagu baru oleh grup asal Bandung ini.

Pada album Grey, Pure Saturday turut didukung oleh beberapa tamu istimewa. Single pertama “Lighthouse” menampilkan permainan piano oleh Hendi “Unyil” Priyatna dari grup The Milo, sementara Rektvianto Yoewono dari The SIGITmenyumbangkan vokal secara spontan pada “Utopian Dreams”, sebuah lagu akustik kalem yang tiba-tiba tercipta saat berada di studio rekaman. Tapi bisa dibilang tamu kehormatan utama di album ini adalah Yockie Suryoprayogo, musisi legendaris yang pertama kali berkolaborasi dengan Pure Saturday pada tahun 2011 dalamDjakarta Artmosphere, acara musik tahunan yang menampilkan kolaborasi antar musisi lintas generasi.

Personil Pure Saturday :
Aditya Ardinugraha a.k.a Adhi - Gitar
Yudistira Ardinugraha a.k.a Udhi - Drum
Ade Purnama a.k.a Ade - Bass
Arief Hamdani a.k.a Arief - Gitar
Satrio NB a.k.a Iyo - Vokal


sumber : http://www.lorongmusik.com/2013/03/biography-pure-saturday.html

Mocca adalah salah satu grup band yang paling ditunggu penampilanya oleh banyak pencinta musik indie tanah air. Band asal kota Bandung yang terbentuk pada tahun 1999 ini mempunyai formasi Riko Prayitno (Gitar), Arina Ephipania (Vokal dan Flute), Achmad Pratama (Bass), dan Indra Massad (Drum) ini mengusung aliran indie pop folk jazz swing bossa nova.
Lagu Secret Admirer dan Me and My Boyfriend pada album My Diary mampu melambungkan nama Mocca , bahkan salah satu perusahaan rekaman asal Jepang, Excellent Records memasukkan nama mereka ke dalam album kompilasi Pop Renaisance. Pada tahun 2004 akhirnya Mocca dapat menggelar penampilannya di Okinawa, Jepang.

sumber : http://duniadibalik.blogspot.com/